Friday, October 16, 2015

Fenomena Sinetron

       Di dalam sinetron yang tayang setiap hari pasti saja di dalamnya ada orang miskin yang selalu benar dan cenderung tertindas, sementara orang kaya berperan jahat dan berkuasa. Hal tersebut sangat berpengaruh pada psikologis masyarakat, karena masyarakat Indonesia cenderung konsumtif dan meniru. Seperti contoh yang baru saja terjadi 

" Seorang pengendara motor yang melawan arus, tertabrak pengendara mobil hingga tewas namun anehnya si pengendara mobil tersebut dibakar warga hingga mobil tersebut menjadi bulan-bulannan warga".

       Coba sekarang pikir, si pengendara motor jelas salah karena dia melawan arus! Si pengendara mobil melaju dengan kecepatan yang wajar. Ketika ditanya salah satu seorang warga, " Kenapa Bapak merusak mobil tersebut, kan dia enggak tau apa-apa?" Lalu si Bapak menjawab "Dia orang kaya, dia harus bertanggung jawab !

        Lagi-lagi paradigma yang salah dan pola pikir yang salah mengakar di negri ini, seakan-akan yang punya mobil tersebut orang kaya, bisa saja si pengendaran mobil itu orang miskin yang menyewa mobil kepada orang lain. Masyarakat masih belum mengerti apa itu hukum. sementara penegak hukum hanya mengerti apa itu uang.

"Jika hal itu terus terjadi, maka sangat malang dan ironisnya negeri ini, negeri yang kata orang negeri kaya namun berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada ! "

Thursday, October 15, 2015

Pemikiran Liberal

            Manusia di era zaman sekarang ini sudah terkontaminasi pemikiran liberal. Mereka di doktrin dan dicuci otaknya sehingga otaknya sudah bukan lagi mencerminkan khas ketimuran.
                        "hal ini sangat berbahaya jika tidak sedini mungkin untuk di redam"
   
         Pemikiran liberal yang paling banyak saya jumpai adalah seperti ini " Ah, maneh jiga nu geus bener wae, urus we hirup maneh ulah mamatahan batur", seperti itulah jika otaknya sudah liberal, kata-kata seperti itu sudah lazim diucapkan jika kita menasehati orang lain dan membalasnya dengan ucapan seperti itu dan bagaimana jadinya jika setiap orang mempunyai pemikiran seperti itu?
          Dalam Islam sendiri menasehati orang lain itu di wajibkan bahkan tercantum dalam surat al-ashr ayat 3 yang artinya kurang lebih seperti ini " Saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran". Tetapi hal-hal demikian sudah tak berlaku lagi zaman sekarang, manusia di zaman sekarang" Geus we urus hirup maneh sorangan, siga nu geus bener wae hirup maneh", itu sangat miris sekali karena membunuh rasa silih asih secara tidak langsung.
anti kritik, disaat kita kritik dan menasehati sudah pasti jawabannya adalah
        Era modern membunuh berbagai aspek, saya khawatir akan kelangsungan kehidupan kedepannya yang entah seperti apa? Namun jika dunia mengharuskan demikian untuk manusia bersikap individual dan egoisme maka sudah saya pastikan rasa silih asah, silih asuh, silih asih sudah tidak ada lagi di pakai dan sekarang berganti menjadi rasa sikap " Kumaha aing we, hirup-hirup aing", entahlah saya perhatikan dunia ini semakin hari semakin aneh saja.